Beberapa hari yang lalu, lewat no WhatsApp milikku ada pesan masuk yang menanyakan terkait serangkaian test bagi calon pegawai negeri sipil di lingkungan Kemenkes RI. Ada Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), dan Tes EBA (Executive Brain Assesment).
Lewat blog www.ArdaDinata.com ini: saya sudah berbagi seputar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah tahapan tes terakhir pada tes penerimaan CPNS bagi peserta yang lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Membahas soal SKB tidak kalah penting dengan SKD karena SKB menjadi tahap akhir penentu seorang peserta tes CPNS lolos CPNS atau tidak.
Selengkapnya baca di sini: https://www.ardadinata.com/2018/12/apa-itu-soal-tes-seleksi-kompetensi.html?m=1
Sedangkan untuk contoh uji kompetensi bagi Tenaga Kesehatan Lingkungan, berikut ini merupakan salah satu contoh soal uji kompetensi untuk tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitarian). Selamat belajar dan mengerjakan latihan soa-soal di sini ini: https://www.ardadinata.com/2018/11/inilah-contoh-soal-uji-kompetensi.html
Ada pertanyaan dari pembaca blog www.ArdaDinata.com yaitu untuk tes EBA itu sendiri, bagaimana ya gambarannya? Berikut ini penjelasan yang dapat saya sampaikan:
Hasil penilaian dapat memberikan potret/peta kekuatan SDM bagi organisasi untuk memberikan dasar yang kuat dalam menyusun dan mengevaluasi langkah-langkah strategis dalam membangun sebuah organisasi.
Penilaian fungsi eksekutif otak yang lebih dikenal dengan sebutan EBA (Executive Brain Assessment), telah dikembangkan untuk dapat digunakan dalam penilaian potensi kapabilitas dan integritas dengan katagori: Excellent, optimum, Fair, Borderline, Need Improvement, Need Intensive Improvement.
Pemetaan potensi integritas berbasis fungsi eksekutif otak dapat dimanfaatkan untuk: memperoleh gambaran potensi integritas pegawai dan organisasi, memperoleh cara efektif upaya penguatan integritas untuk perencanan yang baik dan memperoleh gambaran upaya preventif untuk pencegahan masalah penegakan integritas.
dr. Leny Evanita, MM. mewakili Kepala Pusat Analisis dan Determinan Kesehatan (PADK) Kemenkes RI dalam paparannya sebelum tes EBA dimulai, mengatakan bahwa test EBA dirancang untuk dapat menggali potensi SDM dan dalam rangka untuk internalisasi revolusi mental yang telah dicangkan oleh Presiden pada tanggal 14 September 2015. Instrumen EBA ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual/hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk 50 tahun ke depan dan menjadi milik Kementerian Kesehatan RI. Hasil dari tes EBA dapat dimanfaatkan sebagai: Potensial maping, Fit & Proper test, Development dan Carrier Planning organisasi.
Tes Executive Brain Assessment
Melalui organisasi, kita berlatih dan dituntut untuk mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah, sehingga lahir menjadi pribadi yang memiliki integritas. Sehingga dengan berorganisasi, kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah atau bekerja sama dengan orang lain.
Menurut pendapat dari Sondang bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila:
a. seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan,
b. bakat-bakat tersebut dipupuk dan
dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya,
c. ditopang oleh pengetahuan
teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Untuk mengetahui potensi yang sesuai untuk menjadi seorang pemimipin maka dibuatlah tes Executive Brain Assesment. Tes ini bertujuan utnuk mengetahui potensi otak individu yang
mendasari kapasitas SDM dan kepemimpinan seseorang dalam aktivitasnya di organisasi.
Pelaksanaan tes merupakan hal yang diutamakan dalam pengembangan tes Executive brain Assesmen, EBA dirancang untuk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat yang akan menggali potensi berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan. Dalam era yang menodern seperti sekarang ini dituntut antisipasi dan inovasi manajemen SDM melalui penyiapan kualitas SDM dengan potensi individu yang memadai.
Selain itu, EBA mempunyai tujuan untuk menggali potensi pegawai secara individu melalui identifikasi kemampuan eksekutif otak yang berkaitan dengan kebutuhan pekerjaan. Hasil penilaian dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh kekuatan Sumber Daya Manusia bagi organisasi untuk memberikan dasar yang kuat dalam menyusun dan mengevaluasi langkah-langkah strategis dalam membangun
sebuah organisasi. EBA telah dikembangkan untuk digunakan dalam penilaian potensi kapabilitas dan integritas. EBA memiliki kategori antara lain: excellent, optimum, fair,
borderline, need improvement, need intensive improvement.
Contoh Soal EBA
1. Saya sangat bersemangat saat orang lain meminta saya mengeluarkan gagasan:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
2. Untuk latihan, saya memberikan orang lain pertanyaan menantang saat kami bekerja sama:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
3. Saya merasa senang mengetahui dan merayakan prestasi yang telah dicapai orang lain:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
4. Ketika bekerjasama dengan suatu tim, membangun kemkompakan tim merupakah hal yang sangat penting bagi saya:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
5. Saat bekerja sama dalam suatu kelompok/ tim, saya lebih suka meberikan arahan atau bimbingan
kepada orang lain:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
Demikian, semoga bermanfaat dan saya tunggu komentar Anda di kolom komentar di bawah ini. Dan silahkan Anda tulis bila ada keinginan yang ingin disampikan pada tim kami. Salam sukses selalu.
| www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |
Lewat blog www.ArdaDinata.com ini: saya sudah berbagi seputar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah tahapan tes terakhir pada tes penerimaan CPNS bagi peserta yang lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Membahas soal SKB tidak kalah penting dengan SKD karena SKB menjadi tahap akhir penentu seorang peserta tes CPNS lolos CPNS atau tidak.
Selengkapnya baca di sini: https://www.ardadinata.com/2018/12/apa-itu-soal-tes-seleksi-kompetensi.html?m=1
Sedangkan untuk contoh uji kompetensi bagi Tenaga Kesehatan Lingkungan, berikut ini merupakan salah satu contoh soal uji kompetensi untuk tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitarian). Selamat belajar dan mengerjakan latihan soa-soal di sini ini: https://www.ardadinata.com/2018/11/inilah-contoh-soal-uji-kompetensi.html
Ada pertanyaan dari pembaca blog www.ArdaDinata.com yaitu untuk tes EBA itu sendiri, bagaimana ya gambarannya? Berikut ini penjelasan yang dapat saya sampaikan:
EBA (Executive Brain Assesment) adalah sebuah tes identifikasi potensi otak individu yang mendasari kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kepemimpinan seseorang dalam aktivitasnya di organisasi. Penilaian EBA bertujuan untuk menggali potensi pegawai secara individu melalui identifikasi kemampuan eksekutif otak yang berkaitan dengan kebutuhan pekerjaan.
Hasil penilaian dapat memberikan potret/peta kekuatan SDM bagi organisasi untuk memberikan dasar yang kuat dalam menyusun dan mengevaluasi langkah-langkah strategis dalam membangun sebuah organisasi.
Penilaian fungsi eksekutif otak yang lebih dikenal dengan sebutan EBA (Executive Brain Assessment), telah dikembangkan untuk dapat digunakan dalam penilaian potensi kapabilitas dan integritas dengan katagori: Excellent, optimum, Fair, Borderline, Need Improvement, Need Intensive Improvement.
Pemetaan potensi integritas berbasis fungsi eksekutif otak dapat dimanfaatkan untuk: memperoleh gambaran potensi integritas pegawai dan organisasi, memperoleh cara efektif upaya penguatan integritas untuk perencanan yang baik dan memperoleh gambaran upaya preventif untuk pencegahan masalah penegakan integritas.
dr. Leny Evanita, MM. mewakili Kepala Pusat Analisis dan Determinan Kesehatan (PADK) Kemenkes RI dalam paparannya sebelum tes EBA dimulai, mengatakan bahwa test EBA dirancang untuk dapat menggali potensi SDM dan dalam rangka untuk internalisasi revolusi mental yang telah dicangkan oleh Presiden pada tanggal 14 September 2015. Instrumen EBA ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual/hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk 50 tahun ke depan dan menjadi milik Kementerian Kesehatan RI. Hasil dari tes EBA dapat dimanfaatkan sebagai: Potensial maping, Fit & Proper test, Development dan Carrier Planning organisasi.
Tes Executive Brain Assessment
Melalui organisasi, kita berlatih dan dituntut untuk mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah, sehingga lahir menjadi pribadi yang memiliki integritas. Sehingga dengan berorganisasi, kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah atau bekerja sama dengan orang lain.
Menurut pendapat dari Sondang bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila:
a. seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan,
b. bakat-bakat tersebut dipupuk dan
dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya,
c. ditopang oleh pengetahuan
teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Untuk mengetahui potensi yang sesuai untuk menjadi seorang pemimipin maka dibuatlah tes Executive Brain Assesment. Tes ini bertujuan utnuk mengetahui potensi otak individu yang
mendasari kapasitas SDM dan kepemimpinan seseorang dalam aktivitasnya di organisasi.
Pelaksanaan tes merupakan hal yang diutamakan dalam pengembangan tes Executive brain Assesmen, EBA dirancang untuk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat yang akan menggali potensi berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan. Dalam era yang menodern seperti sekarang ini dituntut antisipasi dan inovasi manajemen SDM melalui penyiapan kualitas SDM dengan potensi individu yang memadai.
Selain itu, EBA mempunyai tujuan untuk menggali potensi pegawai secara individu melalui identifikasi kemampuan eksekutif otak yang berkaitan dengan kebutuhan pekerjaan. Hasil penilaian dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh kekuatan Sumber Daya Manusia bagi organisasi untuk memberikan dasar yang kuat dalam menyusun dan mengevaluasi langkah-langkah strategis dalam membangun
sebuah organisasi. EBA telah dikembangkan untuk digunakan dalam penilaian potensi kapabilitas dan integritas. EBA memiliki kategori antara lain: excellent, optimum, fair,
borderline, need improvement, need intensive improvement.
Contoh Soal EBA
1. Saya sangat bersemangat saat orang lain meminta saya mengeluarkan gagasan:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
2. Untuk latihan, saya memberikan orang lain pertanyaan menantang saat kami bekerja sama:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
3. Saya merasa senang mengetahui dan merayakan prestasi yang telah dicapai orang lain:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
4. Ketika bekerjasama dengan suatu tim, membangun kemkompakan tim merupakah hal yang sangat penting bagi saya:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
5. Saat bekerja sama dalam suatu kelompok/ tim, saya lebih suka meberikan arahan atau bimbingan
kepada orang lain:
A. sangat tidak setuju
B. tidak setuju
C. setuju
D. Sangat setuju
E. Netral
Demikian, semoga bermanfaat dan saya tunggu komentar Anda di kolom komentar di bawah ini. Dan silahkan Anda tulis bila ada keinginan yang ingin disampikan pada tim kami. Salam sukses selalu.
| www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |