Yuk, Menulis Kehidupan dan Hasil Riset!

Yuk, Menulis Kehidupan dan Hasil Riset!
Oleh: Arda Dinata

“Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik.” - Hernowo

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” - Pramoedya Ananta Toer

Bagi siapa pun yang ingin jadi penulis, kunci awalnya adalah harus banyak membaca, membaca, membaca, dan latihan menulis. Sebab, semakin kita sering banyak membaca ilmu pengetahuan dalam diri ini terus bertambah. Orang yang banyak ilmu pengetahuannya, tentu sangat menunjang ketika dia membuat tulisan. Isi tulisannya akan kaya ilmu dan bermanfaat bagi yang membacanya. Guru menulis saya, almarhum Hernowo pernah mengatakan bahwa penulis yang baik, karena ia telah menjadi pembaca yang baik. Jadi, kegiatan membaca dan menulis itu adalah satu paket yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap penulis.

Berbeda dengan Hernowo, novelis Pramoedya Ananta Toer telah mengingatkan kita akan pentingnya menulis bagi seseorang dalam hidupnya. Beliau mengingatkan (terutama) pada orang-orang pandai yang tidak menulis dalam hidupnya. “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” kata Pramoedya Ananta Toer.

Menulis adalah kecakapan hidup yang penting. Keterampilan menulis tidak hanya dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan, namun juga dalam kehidupan sosial. Manusia menggunakan bahasa tulis, baik formal maupun informal, melalui media cetak, visual, maupun digital. Hampir semua kegiatan dalam kehidupan ini semuanya bersingungan dengan dunia tulis menulis.

Ayo segera tuliskan isi kehidupan kita yang mempunyai nilai manfaat dan ibroh bagi orang lain. Lewat menuliskan kehidupan diri kita, maka rekam jejak hidup yang telah dilakukan itu akan menjadi sebuah autobiografi. Nilai-nilai positif tulisan outobiografi itu akan membentuk sebuah puzzel kehidupan seseorang secara utuh. Kalau pun tidak, sebuah puzzel tulisan dari rangkaian kehidupan ini akan mempunayi nilai historis bagi penulisnya dan bermanfaat bagi para pembacanya.

Lebih-lebih jaman sekarang, keberadaan ketrampilan menulis ini menjadi salah satu faktor penentu dalam meraih kesuksesan seseorang. Tepatnya, keberadaan keterampilan mengungkapkan bahasa tulis/visual secara baik dan efektif merupakan kecakapan hidup abad ke-21. Manusia perlu mengenali cara berkomunikasi melalui bahasa tulis sejak dini agar dapat berkomunikasi dengan efektif pada orang lain. Bagi orang-orang yang pandai menulis, maka separoh kesuksesan hidupnya akan lebih lancar dan sukses pada bidang yang digelutinya, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kecakapan dalam bidang tulis menulis.

Untuk itu, mari belajar menulis sejak dini. Lakukanlah belajar menulis secara bertahap dan kontinu. Yakni dilakukan secara bertahap, menyenangkan, mudah diimplementasikan, dan terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan. Latihlah tulis menulis itu sesuai kemampuan kita, yaitu tulislah hal-hal yang kita geluti dalam keseharian dan menulislah hal-hal yang menjadi kesenangan kita. Lewat dunia menulis itu, setiap kita dapat mengembangkan aktivitas harian yang dilakukan dengan paparan berupa tulisan, sehingga orang lain dapat mendapatkan manfaat dari membaca tulisan yang telah dishare atau disebar lewat media tulis tersebut.

Lalu, mengapa menulis itu penting bagi manusia? Sebab, paling tidak ada beberapa alasan dan manfaat dari aktivitas menulis itu, yaitu: 
  • Pertama, menulis itu meningkatkan kecakapan berpikir tingkat tinggi manusia, terutama kreativitas dan kecakapan berpikir kritis mereka. 
  • Kedua, menulis memperdalam pemahaman seseorang terhadap materi pembelajaran dan menghubungkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan di sekitar mereka. 
  • Ketiga, kegiatan menulis mendorong seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain melalui proyek kolaboratif. 
  • Keempat, menulis itu membiasakan seseorang untuk berpikir kritis, analitis, dan reflektif tentang diri mereka. 
  • Kelima, menulis meningkatkan keingintahuan seseorang.
Akhirnya, untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, maka setiap penulis itu ‘wajib’ hukumnya melakukan aktivitas riset dari berbagai sumber bacaan sebelum membuat tulisannya. Lakukan riset terhadap tema yang akan kita tulis sekecil apapun. Sebab lewat akitivitas meriset itulah yang akan memperkaya dan menghidupkan tulisan-tulisan yang kita hasilkan. Yuk.., kita menulis kehidupan dan hasil riset kita! (Arda Dinata).***

| www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |
BBM: C00447A8B
Telegram: ardadinata

BACA ARTIKEL LAINNYA:
Lebih baru Lebih lama