"Titik awal itu kecerdasan. Garis pertengahan ada kecerdasan. Dan pada akhir pun memiliki kecerdasan. Jadi, poros bumi ini adalah kecerdasan milik bagi mereka yang mampu mengelolanya dengan baik." ~Arda Dinata~
Kecerdasan itu bukan superior. Cerdas itu bisa memaksimalkan potensi. Pada semua sisi kehidupan itu pasti ada potensi yang dapat dimaksimalkan bagi kesuksesan seseorang. Inilah sesungguhnya yang perlu disadari oleh setiap orang yang ingin sukses di masa depannya.
Dalam hal ini, Jarot Karisman (2005) menyebutkan kalau orang cerdas adalah mereka yang berpikir tentang persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Selain itu, orang yang cerdas adalah mereka yang paling tahu aib dan kekurangan diri sendiri, bukan mereka yang bangga karena mengetahui aib dan kekurangan orang lain. Tutupilah aib saudaramu, agar aib dan kekuranganmu ditutupi oleh Allah di dunia dan di akhirat.
Orang Baik dan Jahat
Dalam kehidupan manusia di masyarakat ini, predikat pada seseorang itu tidak hanya cerdas dan bodoh. Tapi, ada juga orang baik dan jahat. Menurut Agustinus, "Orang yang baik adalah bebas, meskioun dia adalah seorang budak. Orang yang jahat adalah seorang budak, meskioun ia adalah seorang raja."
Kalau direnungi, kebaikan itu adalah roh kebebasan manusia untuk melakukan perilaku kebaikan pada orang lain. Jadi, kebebasan dan kebaikan itu sejatinya adalah milik setiap manusia. Terkait, asal kebebasan ini Clarence Darrow mengkungkapkan, "Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari Undang-Undang atau institusi."
Akhirnya, dengan kebebasan itu manusia dalam mementaskan peran kehidupan ini, hendaknya setiap kita untuk mengambil peran sebagai manusia yang cerdas yang baik. Bukan sebaliknya menjadi orang yang cerdas namun jahat.
Bagaimana menurut Anda?***
Pnd, 24 November 2015
Arda Dinata
Www.ardadinata.com
Www.ardadinata.com