"Kepala terasa nikmat, bila hati saling terpikat. Dunia pun penuh nikmat, bila kita syukur nikmat. Mari satukan hati dalam belaian malam yang sunyi mendamaikan...." ~Arda Dinata~
Malam, pagi, siang, dan senja adalah janji akan waktu kehidupan. Rentang waktu-waktu tersebut memberi keistimewaan dan kekhasannya sendiri.
Keberadaan waktu, menurut saya bisa diibaratkan dengan hati. Sebab, hati juga merupakan pusat kendali dari kehidupan seseorang. Bila hatinya baik, maka akan terproyeksikan kebaikan tersebut pada anggota tubuh lainnya. Begitu juga sebaliknya, bila hati kita jelek maka bisa mempengaruhi kualitas perilaku anggota tubuh lainnya.
Pada konteks yang lebih luas, saya meyakini bahwa sungguh luar biasa dampaknya, bila hati-hati (yang baik) tersebut saling mengikat. Dampaknya akan terasa nikmat yang begitu dahsyat.
Untuk menyempurnakan kenikmatan itu agar tetap langgeng dan bahkan bertambah nikmat, kita diajarkan untuk selalu syukur nikmat. Janji Tuhan, bagi Anda yang selalu syukur atas nikmat yang ada, maka nikmat kita akan ditambah. Luar bisa hikmah dari syukur nikmat ini.
Untuk itu, mari kita satukan hati dalam membangun jaring-jaring kebaikan dan siap-siap merasakan dampak yang ditimbulkan dalam perilaku keseharaian. Yakni rasa kedamaian dan kebahagian bersama waktu-waktu yang telah dijajikan. Mari ikat dan satukan hati kita dalam kebahagian yang penuh kemesraan yang mendamaikan!
Bagaimana menurut sahabat?
Salam sukses-berkah selalu. Aamiin...!
Arda Dinata,
Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.