"Pagi bersama titik embun, sapamu menyejukan hati. Nyanyian pagi memberi dzikir bersama Sang Maha Suci. Aku mendoa untuk orang tercinta. Adanya telah memberi rasa dalam setiap langkah yang tertunaikan. Aku pun tidak akan melupakan rasa tulus yang terlukiskan pada diri. Aku tersenyum bersama pagi yang menyapa setia." ~Arda Dinata~
Hidup ini sesungguhnya penuh kesetiaan. Rangkaian kehidupan seisi alam ini sungguh setia pada tugas yang diembannya. Apa jadinya kalau isi alam raya ini tidak setia sesuai khitohnya. Tentu, dunia ini akan menjadi kacau balau. Saling bertabrakan satu sama lain diantara unsur unsur alam yang menempati bumi.
Inilah bahasa alam yang harusnya termaknai betul oleh setiap manusia. Arti lainnya, bagi siapapun yang ingin hidupnya tidak terjadi kekacauan, maka hendaknya ia tidak berbuat yang tidak sesuai dengan tugas manusia hidup di dunia ini.
Inspirasi alam, tidak akan pernah ada habisnya memberi inspirasi bagi kehidupan manusia. Itulah alasan mengapa kita disuruh untuk selalu membaca. Termasuk membaca fenomena alam semesta ini. Hanya orang-orang berfikirlah yang akan mendapatkan hikmah dari setiap fenomena alam yang terjadi.
Misalnya, bagaimana waktu pagi itu, begitu indahnya mengajarkan ketenangan. Kicauan burung yang saling bersahutan mengajarkan akan saling sapa itu begitu menggembirakan. Itulah sepintas gambaran akan kesetiaan pagi adalah kesetiaan kehidupan. Marilah kita belajar bersama waktu pagi, agar hidup kita selalu mesra memberi ketenang jiwa dan raga.
Itulah pelajaran dari kesetiaan waktu pagi yang telah mengajarkan kesetiaan akan damainya kehidupan. Mari kita setia untuk selalu belajar dan merenungi apa-apa yang telah diberikan alam ini secara gratis! Akupun setia merenungi bersama waktu pagi, siang, dan malam agar hidup ini setia dalam kebahagiaan.
Salam inspirasi sukses berkah selalu....
Pangandaran, 060715
Arda Dinata,
Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.