Lalat adalah hama pembawa penyakit karena mereka menemukan makannya dari limbah hewan dan manusia, bangkai dan sampah. Bakteri yang berasal dari tempat lalat biasanya makan akan terjebak di mulut mereka dan bantalan kaki mereka yang pada akhirnya menyebar ke tempat dimana mereka akan mendarat.
Lalat dapat secara berkala ditemukan di rumah-rumah dan tempat di seluruh Indonesia. Beberapa spesies lebih umum daripada yang lainnya dan tertarik dengan lingkungan yang berbeda sesuai dengan kebiasaan dan siklus hidup alami mereka. Mengetahui ukuran, kebiasaan, musiman, dan siklus hidup dari spesies lalat yang berbeda dapat membantu mengidentifikasi metode pengendalian lalat yang paling efektif.
Fakta: Rata-rata lalat rumah dewasa akan hidup sekitar 30 hari. Mereka melalui siklus 4 tahap yang sempurna yang mencakup telur, larva, pupa dan dewasa.
Fakta Tentang Lalat
Meskipun binatang lalat berukuran kecil dan terlihat tidak berbahaya, lalat kecil ini dapat membawa banyak bakteri dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Sering ditemukan beristirahat di atap dan dinding bangunan, perkembangbiakan lalat betina dikenal sangat cepat. Oleh karenanya, tentu bukan ide yang baik apabila Anda membiarkan lalat terbang dengan bebas di dalam rumah atau tempat bisnis Anda.
Pelajari lebih lanjut mengenai 5 fakta tentang lalat yang perlu Anda ketahui melalui video animasi singkat berikut ini!
Lalat rumah
(Musca domestica)
Lalat rumah adalah pembawa utama penyakit dan dapat menginfestasi segala tipe bangunan. Mereka tertarik dengan segala macam makanan, termasuk makanan manusia, makanan hewan, pembuangan makanan, dan bahkan kotoran. Melihat lalat dewasa biasanya merupakan tanda yang paling umum dari aktivitas dan masalah yang berpotensi muncil. Larva bisa juga terlihat ketika mereka merangkak keluar dari tempat perkembangbiakkan untuk menjadi kepompong.
Lalat hijau
(Calliphora vomitoria)
Lalat hijau ( juga dikenal sebagai lalat tiup) dapat sering terlihat terbang di sekitar tempat sampah. Mereka tertarik dengan kotoran hewan dan hewan mati seperti yang terkenal sebagai pembawa penyakit. Nama mereka berasal dari warna-warni mereka yang mirip dengan botol berwarna.Lalat pasir
(Spiriverpa Lunulata)
Lalat pasir dewasa dapat terlihat dari April - September. Mereka hidup di tepi sungai berpasir dengan habitat terbuka yang bebas dari bayangan pohon. Lalat betina lebih menyukai meletakkan telur mereka di tanah basah atau dalam air.
Lalat buah
(Drosophila species)
Lalat buah pada umumnya ditemukan menginfestasi buah atau berkerumun di sekitar sisa fermentasi yang ditemukan di pub, kebun buah, dan lahan sayuran dan pabrik.
Lalat limbah
(Psychodidae)
Lalat limbah seringkali dihubungkan dengan tempat pembuangan sampah atau limbah, dimana larva memakan bahan organik seperti lumpur. Mereka juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti: lalat pembuangan dan lalat ngengat.
Lalat kuda
(Family tabanidae)
Lalat kuda merupakan hama khusus yang ada pada hewan ternak. Serangan gigitan tanpa henti dari lalat betina dapat menyebabkan pengurangan kenaikan berat badan pada beberapa binatang.
Lalat kuda jantan merupakan pemakan nektar dan serbuk sari serta paling aktif saat siang hari. Gigitan lalat kuda juga dapat sangat menyakitkan bagi manusia.
Mereka mempunyai bagian mulut yang berkerja seperti pisau kecil yang mana mereka gunakan untuk membuka kulit dengan gerakan seperti menggunting.
www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education |