Bagaimana Upaya Pemerintah Daerah Meningkatkan Cakupan Desa ODF (Open Defecation Free)?

Beberapa inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan desa bebas buang air besar sembarangan/ODF antara lain penerbitan regulasi, pemberian hadiah, kerjasama dengan LSM dan pengusaha lokal melalui pembuatan toko sanitasi dan koperasi simpan pinjam sanitasi, dan pemberian sangsi bagi masyarakat yang melanggar kesepakatan stop buang air besar sembarangan.



ABSTRAK

Program desa ODF (open defication free) untuk mewujudkan lingkungan sehat dalam mencegah penyakit diare.  Dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk percepatan peningkatan jumlah cakupan desa ODF.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya pemerintah daerah untuk menwujudkan desa ODF. Jenis penelitian diskriptif, menggunakan data sekunder diperoleh dan wawancara. Lokasi penelitian di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat, tahun 2016. Terdapat kemajuan desa ODF seiring dengan meningkatnya dukungan pemerintah dan peran serta masyarakat menggalakkan stop buang air besar sembarangan (SBS). Cakupan masyarakat SBS tahun 2016 di Kabupaten Muaro Jambi 78,07%,  di Kabupaten Sumedang 79,53%, dan di Kabupaten Lombok Barat 85,16%. Inovasi untuk percepatan mewujudkan desa ODF diantaranya menerbitkan regulasi, pemberian hadiah, kerja sama dengan LSM dan pengusaha lokal membuat toko sanitasi dan koperasi simpan pinjam sanitasi, dan memberikan sangsi bagi masyarakat yang melanggar kesepakatan stop buang air besar. Adanya dukungan pemerintah daerah dengan membuat kegiatan inovatif , telah mempercepat peningkatan cakupan desa ODF disetiap kabupaten. Dukungan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan desa ODF.
Upaya Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Cakupan Desa ODF (Open Defecation Free) di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat

Pemerintah Indonesia melalui Permenkes No 852 Tahun 2008 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melaksanakan program unggulan berbasis kewilayahan melalui Program Stop Buang Air Besar Sembarangan di seluruh provinsi di Indonesia. Pelaksanaan program ini diawali dengan penetapan Kabupaten Muaro Jambi dan Sumedang sebagai percontohan (pilot project), sementara Kabupaten Lombok Barat termasuk daerah dengan kasus tinggi buang air besar sembarangan. Jika dilihat secara keseluruhan, cakupan desa bebas buang air besar sembarangan/ODF terus meningkat setiap tahun. Peningkatan ini terjadi karena ada dukungan dari pemerintah dan peran serta masyarakat (natural leader).

Beberapa inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan desa bebas buang air besar sembarangan/ODF antara lain penerbitan regulasi, pemberian hadiah, kerjasama dengan LSM dan pengusaha lokal melalui pembuatan toko sanitasi dan koperasi simpan pinjam sanitasi, dan pemberian sangsi bagi masyarakat yang melanggar kesepakatan stop buang air besar sembarangan. Dukungan fasilitator dan peran serta masyarakat juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan desa bebas buang air besar sembarangan/ODF. Artikel ini ditulis oleh Mugensi Sugiharto dan Nurhayati pada Desember 2018 yang dipublikasikan pada Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


www.ArdaDinata.com: 
| Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |
BACA ARTIKEL LAINNYA:
Lebih baru Lebih lama