| Arda Dinata | Nyanyian Kemesraan
"Ketika senjamu dan senjaku bermesraan, isi dunia pun bersembahyang. Sujudnya telah tercium dalam hati kerinduan. Mesramu akan selalu kubayang. Damai dan bahagia telah menyatukan senyuman senja kala itu." -Arda Dinata.
#
"Kehadiranmu penuh senyum. Kegembiraan itu hadir dalam rasa syukur penuh tafakur. Hati pun ada dalam balutan rasa yang menentramkan dan mengembirakan. Aku pun ikhlas dalam menunaikan rasa cinta yang setia ditunaikan." -Arda Dinata.
#
"Ketika bunyi tidak bersuara. Nurani mengajak terus bercanda. Semoga awan pun tetap setia menari dalam kegembiraan."
-Arda Dinata.
#
"Aku menunggu di sudut keyakinanmu sambil menikmati alunan nyanyian kemesraan yang kau ciptakan untukku. Mari kita eratkan dan bina gairah kemesraan dalam ikatan Illahi ini."
-Arda Dinata.
#
"Sudut bibir Ramadhan yang penuh senyuman bagi orang-orang beriman. Iramanya begitu menggoda. Nyanyiannya merdu berdayu-dayu. Auranya bikin rindu. Aku pun peluk mesra takut kehilanganmu." -- Arda Dinata.
#
"Sapa menghadirkan kecantikan diri. Memberi arti akan perjalanan hidup. Aku ada dalam tatapan mata di ruang rindu."
-Arda Dinata.
#
"Puja puji hanya di hati. Matahari bulan pun tersenyum. Aku menata diri agar lukisan hatiku ada dalam kebaikanmu."
-Arda Dinata-
#
"Hidup itu datang & pergi mencatat pada diri. Lukisan sejarah itu, ada cinta dan benci yang perlu ditafakuri diri."
-Arda Dinata-
#
"Subuh indah membasuh diri. Hati teduh merenung diri. Cantik bersamamu dalam peluk kasih kepasrahanku menemani."
-Arda Dinata-
#
"Nikmat begitu dekat bagi yang taat. Walau diri tidak berharap, ia mendekat bila rasa syukur itu ada di hatinya.
-Arda Dinata.
#
"Aku setia memandang keindahanmu. Selalu menenangkan dan menentramkan hati. Riak-riak nyanyianmu setia terlukis di dalam hatiku. Syukur itu nikmat yang indah."
-Arda Dinata-
#
"Cahaya indah melambai-lambai. Membuat mata indah ini terbuai. Tangan melukis penuh inspirasi. Senyum hati pun terpatri dalam mata hati. Mendengar sapa hati yang setia di dada."
-Arda Dinata.
#
"Tetes hujan berjatuhan menyentuh daun-daun kerinduan. Rasanya menyemai kesejukan kedamaian dalam pelukan penantian. Dawai-dawai lukisan hati itu akan selalu dinanti dalam kehidupan yang penuh arti. Manja itu membuat hidup terus terjaga dalam kemesraan." -Arda Dinata-
#
"Kerinduan itu senyuman. Keceriaan melukis dalam penantian. Mewarnai aliran pikiran yang memberdayakan. Lambaian tangan keikhlasan memberi ketulusan. Aku tersenyum dalam buaian kasih sayang. Membuat hati riang tak kepalang. Sebab di matamu ada senyum yang terkembang menggairahkan. Aku pun melepas senyuman pada rembulan malam." -Arda Dinata.
#
"Cinta itu selalu ada dalam getaran hati manusia. Membuat hidup tersenyum mesra. Jadi kayakanlah hidup Anda dengan (jatuh) cinta pada tempat yang mempesona."
-Arda Dinata.
#
"Lukisan di wajahmu itu adalah cermin kepribadianmu. Garis-garis kerja keras, kesabaran, dan kasih sayang itu nampak jelas dalam setiap guratan di wajah. Nyanyian kasih sayang itu setia menyelimuti tiap arsiran-arsiran halus dan tebal membentuk senyuman."
- Arda Dinata.*
Salam kemesraan. ...
Pangandaran, 2017
ARDA DINATA
www.ArdaDinata.com
"Ketika senjamu dan senjaku bermesraan, isi dunia pun bersembahyang. Sujudnya telah tercium dalam hati kerinduan. Mesramu akan selalu kubayang. Damai dan bahagia telah menyatukan senyuman senja kala itu." -Arda Dinata.
#
"Kehadiranmu penuh senyum. Kegembiraan itu hadir dalam rasa syukur penuh tafakur. Hati pun ada dalam balutan rasa yang menentramkan dan mengembirakan. Aku pun ikhlas dalam menunaikan rasa cinta yang setia ditunaikan." -Arda Dinata.
#
"Ketika bunyi tidak bersuara. Nurani mengajak terus bercanda. Semoga awan pun tetap setia menari dalam kegembiraan."
-Arda Dinata.
#
"Aku menunggu di sudut keyakinanmu sambil menikmati alunan nyanyian kemesraan yang kau ciptakan untukku. Mari kita eratkan dan bina gairah kemesraan dalam ikatan Illahi ini."
-Arda Dinata.
#
"Sudut bibir Ramadhan yang penuh senyuman bagi orang-orang beriman. Iramanya begitu menggoda. Nyanyiannya merdu berdayu-dayu. Auranya bikin rindu. Aku pun peluk mesra takut kehilanganmu." -- Arda Dinata.
#
"Sapa menghadirkan kecantikan diri. Memberi arti akan perjalanan hidup. Aku ada dalam tatapan mata di ruang rindu."
-Arda Dinata.
#
"Puja puji hanya di hati. Matahari bulan pun tersenyum. Aku menata diri agar lukisan hatiku ada dalam kebaikanmu."
-Arda Dinata-
#
"Hidup itu datang & pergi mencatat pada diri. Lukisan sejarah itu, ada cinta dan benci yang perlu ditafakuri diri."
-Arda Dinata-
#
"Subuh indah membasuh diri. Hati teduh merenung diri. Cantik bersamamu dalam peluk kasih kepasrahanku menemani."
-Arda Dinata-
#
"Nikmat begitu dekat bagi yang taat. Walau diri tidak berharap, ia mendekat bila rasa syukur itu ada di hatinya.
-Arda Dinata.
#
"Aku setia memandang keindahanmu. Selalu menenangkan dan menentramkan hati. Riak-riak nyanyianmu setia terlukis di dalam hatiku. Syukur itu nikmat yang indah."
-Arda Dinata-
#
"Cahaya indah melambai-lambai. Membuat mata indah ini terbuai. Tangan melukis penuh inspirasi. Senyum hati pun terpatri dalam mata hati. Mendengar sapa hati yang setia di dada."
-Arda Dinata.
#
"Tetes hujan berjatuhan menyentuh daun-daun kerinduan. Rasanya menyemai kesejukan kedamaian dalam pelukan penantian. Dawai-dawai lukisan hati itu akan selalu dinanti dalam kehidupan yang penuh arti. Manja itu membuat hidup terus terjaga dalam kemesraan." -Arda Dinata-
#
"Kerinduan itu senyuman. Keceriaan melukis dalam penantian. Mewarnai aliran pikiran yang memberdayakan. Lambaian tangan keikhlasan memberi ketulusan. Aku tersenyum dalam buaian kasih sayang. Membuat hati riang tak kepalang. Sebab di matamu ada senyum yang terkembang menggairahkan. Aku pun melepas senyuman pada rembulan malam." -Arda Dinata.
#
"Cinta itu selalu ada dalam getaran hati manusia. Membuat hidup tersenyum mesra. Jadi kayakanlah hidup Anda dengan (jatuh) cinta pada tempat yang mempesona."
-Arda Dinata.
#
"Lukisan di wajahmu itu adalah cermin kepribadianmu. Garis-garis kerja keras, kesabaran, dan kasih sayang itu nampak jelas dalam setiap guratan di wajah. Nyanyian kasih sayang itu setia menyelimuti tiap arsiran-arsiran halus dan tebal membentuk senyuman."
- Arda Dinata.*
Salam kemesraan. ...
Pangandaran, 2017
ARDA DINATA
www.ArdaDinata.com